KARAWANG - Suara Kita News.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Sri Rahayu Agustina memberikan semangat bagi warga belajar paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) Asolahiyah Dusun Wagir Desa Pasirukem Kecamatam Cilamaya Kulon, Senin 30 Nov 2020.
Di sela sela sosialisasi 4 pilar di paud Al Bayam, Anggota dewan dari partai Golkar mengapresiasikan semangat wirausaha dan keterampilan yang menjadi keunggulan PKBM yang telah bisa mengelola paket A,B dan C.
"Kalian harus memiliki cita cita yang tinggi ya, menjadi wirausahawan dan pengusaha jangan ingin terus berkerja ditempat orang lain. Harus dapat mencitakan lapangan kerja. Ingat Lembaga pendidikan dan guru yang berhasil itu adalah saat kita kembali ke masyarakat. Seperti apa?. apakah mampu berkontribusi untuk mendapatkan manfaat, karena keberhasilan tidak dapat di ukur dari latar belakang sekolahnya."ucap Sri
Hj.Sri menambahkan, PKBM ini selalu di indentikan dengan pengelolaan paket A, B dan C, tetapi kenyataannya keterampilan yang di wujudkan oleh yayasan Asholahiyah ini sangat luar biasa, selain warga dapat belajar warga juga mampu memproduksi puluhan ribu masker saat situasi pandemik seperti saat ini.
Warga mampu mengelola limbah plastik dan daur ulang yang sangat bermanfaat. Sejauh ini keterampilan yang di miliki siswa berkembang. Apakah Link and Match dengan perusahaan seperti dengan perusahaan otimotif hingga supermarket,
"Jika seperti ini saya lihat usaha lulusan dari paket C sangatlah tinggi, maka ini perlu di dorong lebih optimal lagi,"tutur Sri
sambung sepengetahuan Hj. Sri, SMA/SMK sampai saat ini masih jadi penyumbang pengangguran terbanyak. karena pendidikan SMA/SMK masih kurang optimal perhatian pemerintah dari sisi alat dan teknologi. Sebagai bahan mata pelajaran baik teori maupun praktek. Sehingga mempengaruhi keterampilan para lulusannya itu sendiri. Oleh karenanya, Sri berharap PKBM ini semakin memperluas keterampilannya dan dapat mendongkrak lulusannya untuk berwirausaha dan menjadi pengusaha.
"Lulusan SMA/SMK itu jadi penyumbang pengangguran terbanyak selama ini, sebab pemerintah selama ini jarang hadir untuk memberika fasilitas kelengkapan alat yang memadai untuk SMA/SMK."ujarnya
( Irfan ).
