Jakarta, Suara Kita News
Sampai hari ke tiga Senin sore (11/1) pukul 17.00 WIB, Black Box atau Kotak Hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh ke laut di perairan kepulauan Seribu, belum juga berhasil diangkat.
Yang berhasil diangkat baru turbin pesawat pada pukul 16.00 WIB dan kepingan-kepingan pesawat serta serpihan tubuh manusia dan properti-properti lainnya.
Evakuasi korban penumpang dan pencarian kotak hitam, mengerahkan 53 kapal melibatkan 2600 personil dan puluhan tenaga penyelam yang bekerja mulai pukul 08.00 WIB yang direncanakan berlangsung selama 24 jam itu, bekerja keras melawan arus laut yang deras.
Para penyelam andalan dari pasukan Katak Marinir, dari Basarnas, Polair serta penyelam-penyelam sukarelawan secara bergantian terjun ke dasar laut mencari kotak hitam dan kepingan-kepingan pesawat serta potongan-potongan tubuh manusia.
Sampai sore hari, kotak hitam yang berisi percakapan antara Pilot dengan petugas di menara pengawas di Bandara Soekarno-Hatta serta percakapan Pilot dan Copilot di kokpit akan memberi petunjuk penyebab terjadinya kecelakaan pesawat tersebut.
Maka para petugas berusaha sekuat tenaga menemukan dan mengangkat kotak hitam tersebut.
Meski lokasi keberadaan kotak hitam telah diketahui sejak kemarin berkat sinyal yang diterima KRI Ridel dari kotak hitam tersebut, tapi sampai Senin sore kotak hitam itu belum berhasil diangkat.
Black Box yang berisi rekaman percakapan pilot dengan petugas menara pengawas dan rekaman percakapan pilot di kokpit sangat penting untuk mengungkap penyebab kejadian yang diduga menewaskan seluruh penumpang dan kru termasuk Pilot pesawat, Kapten Penerbang Afwan.
Kesulitan para penyelam menemukan kotak hitam tersebut adalah akibat tebalnya lumpur di dasar laut ditambah lagi banyak tebaran puing pesawat yang tajam menutupi kotak hitan yang harus disingkirkan dulu. (Bb)