Miriiiiis, Warga Miskin Bayar Biaya Bersalin Pakai Sertifikat Tanah -->

Kategori Berita

Miriiiiis, Warga Miskin Bayar Biaya Bersalin Pakai Sertifikat Tanah

Wednesday 20 January 2021, January 20, 2021


Karawang-Suara kita News
     Miriiis sekali nasib Citra Puspita Dewi, warga tidak mampu alias miskin dari dusun Babakan Tengah, RT 037/RW 016, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang ini.
     Citra yang tidak sanggup membayar ongkos bersalin sebesar Rp 12 juta, harus rela menyerahkan sertifikat tanah/rumahnya kepada rumah sakit sebagai jaminan, agar dia dan bayinya bisa pulang.


     Memang mirislah  nasib yang dialami Citra. Di tengah-tengah begitu tingginya kepedulian pemerintah  terhadap kehidupan rakyat kecil yang tidak mampu, alias miskin dengan menyediakan anggaran yang cukup besar untuk membantu kehidupan mereka. Tapi masih ada orang yang  mengalami hal seperti yang dialami Citra.
     Di Karawang sendiri, Pemerintah Kabupaten Karawang juga menyisihkan angaran untuk membantu warga miskin dari APBD yang disebut dengan anggaran Karawang Sehat.


     Kebijakan Karawang Sehat dari Bupati Cellica itulah, yang boleh jadi membuat Cellica dipilih kembali oleh rakyat jadi Bupati untuk kedua kalinya.
     Apa yang dialami Citra sebenarnya tidak perlu terjadi, kalau aparat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang di bawah Bupati Cellica,  seperti para kepala dinas misalnya, punya kepedulian yang sama terhadap nasib rakyat kecil dan miskin.
     Menurut Citra, kasus yang dialaminya berawal ketika dia masuk Rumah Sakit Proklamasi karena mau melahirkan. Bidan yang memeriksanya menyarankan, dia harus  dioperasi cesar  karena, bayinya belum juga lahir padahal ketubannya sudah pecah.
     Makanya untuk menyelamatka ibu dan bayinya harus dilakukan operasi cesar.Sementara pihak keluarganya menolak karena tidak punya  biaya. Saran bidan, selamatkan dulu ibu dan bayinya, soal biaya bisa mengajukan bantuan lewat program Karawang Sehat. Akhirnya Citra melahirkan dengan dioperasi cesar yang biayanya mencapai Rp 12 juta.  
     Upaya orang tua Citra untuk mendapatkan bantuan dana Karawang Sehat ternyata gagal meski semua persyaratan sudah dilengkapi.
    Untuk mengajukan bantuan dana Karawang Sehat itu harus ada surat keterangan tidak mampu dari desa, kemudian mengurus rekomendasi dari Dinas Sosial. Kemudian baru mengajukan permohonan bantuan dana Karawang Sehat ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten.
     Setelab semua persyaratan dilengkapi, dengan bantuan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) yang ada desa setempat.
     Menurut Sule dari IPSM Rengasdengklok, permohonan bantuan dana Karawang Sehat untuk Citra tidak disetujui. Menurut dokter Laudeh di Dinkes, pengajuan permohonan bantuan dana Karawang Sehat  atas nama Citra  itu terlambat satu hari sehingga tidak di acc oleh Kepala Dinas Kesehatan.
     Menurut Sule, keterlambatan pengajuan permohonan bantuan tersebut bukan karena keterlambatan murni dari pihak Citra.
    Dikatakan, Citra masuk rumah sakit Selasa sore, 24 November 2020. Sedang  Kantor Dinas Sosial tutup selama dua hari, tanggal 25,26 November 2020 karena ada penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Tanggal 27 November dilakukan pengaktifan Kartu Keluarga ke Disdukcapil yang memakan waktu selama dua hari. tanggal 28 dan 29 November 2020 adalah hari Sabtu dan hari Minggu merupakan hari libur, sehingga berkas permohonanan baru bisa masuk ke Dinas Sosial hari Senin, 30 Novenber 2020.
     Pihak Dinas Sosial yang menerima berkas permohonan  bantuan dana Karawang Sehat dari Citra itu langsung  mengeluarkan rekomendasi nomor : 470/138/DS 2020 tertanggal 30 November 2020, karena dianggap layak diusulkan sesuai  Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) PPFM Kementerian Sosial RI tahun 2020.
     Dengan dilengkapi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang ditandatangani  Kepala Desa Karyasari dan Camat Rengasdengklok  dilengkapi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk (KK/KTP) serta Surat Keterangan Rawat Inap dari Rumah Sakit Proklamasi, pengajuan permohonan bantuan dana Karawang Sehat dari Citra itu ditolak Dinas Kesehatan dengan alasan terlambat pengajuan berkas. Menurut dr Loudeh dari Dinas Kesehatan, sesuai regulasi pengajuan berkas permohonan bantuan dana Karawang Sehat dalam tempo tiga hari kerja, Sabtu, Minggu tidak dihitung karena hari libur.
     Sementara Sule selaku pekerja sosial dari IPSM yang ingin membantu masyarakat miskin menilai, alasan yang dikemukakam Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang itu tidak masuk akal mengingat banyaknya hari libur kerja. Seharusnya pihak Dinkes memprioritaskan permohonan Citra, mengingat banyak hari libur. Pelayanan  masyarakat yang sangat mendesak, tidak terhalang oleh hari libur. Tinggal bagaimana pihak Dinkes mengatur waktu petugas piket pada hari libur agar pelayanan masyarakat tidak terganggu.
     Tidak puas terhadap pelayanan Dinkes Kabupaten karawang itu, Sule nekat meminta bantuan kepada salah seorang anggota DPRD Kabupaten Karawang. Tapi selaku wakil rakyat, anggota dewan tersebut tidak dapat membantu seorang warga miskin yang membutuhkan bantuanya. Melalui WA, anggota dewan itu mengatakan tidak dapat membantu karena pasien terlambat mengajukan berkas ke Dinas Kesehatan.
     Suarakita yang berusaha menemui Kepala Dinas Kesehatan dr Nanik, bahkan telah mengisi buku tamu pada tanggal 14 Januari 2021, tidak berhasil. Setelah lebih dari satu jam menunggu, mendapat jawaban dari staf dr. Nanik:"Ibu
 sedang ada tamu".
     Begitulah sulitnya warga miskin untuk mendapatkan bantuan dana untuk membayar biaya bersalin di rumah sakit.
   Apa daya, biaya rumah sakit harus dibayar karena telah menyelamatka dua nyawa, sementara uang tidak punya. Akhirnya Citra merelakan sertifikat tanah dan rumah diserahkan kepada pihak rumah sakit  sebagai jaminan pembayaran biaya perawatan dan  persalinan di RS Proklamasi di Rengasdengklok itu.
    Persoalan yang dihadapi Citra tentu belum selesai sampai di situ. Bagaimama seandainya pihak keluarga Citra tidak sanggup melunasi biaya, mengingat suaminya hanya bekerja sebagai seorang buruh panggul, sedang orang tuanya bekerja sebagai buruh ngrambat di sawah milik orang lain.
     Makanya, pihak keluarga dan Citra berusaha sekuat tenaga agar dia bisa mendapatkan bantuan dana Karawang Sehat itu, agar dia dan keluarganya tidak terusir dari tempat tinggalnya yang ada sekarang. Karena kesabaran pihak rumah  sakit menunggu pebayaran biaya perawatan dan persalinan yang tertunggak tentu ada batasnya.
( YD).
      
      
     
     
     
     
  

TerPopuler