Karawang - Suara Kita News.
Terkait dengan beredarnya video berdurasi 30 detik, dalam vedio tersebut Bupati karawang menyatakan mengakui kesalahan dengan mengizinkan pembangunan yang dianggap telah melanggar peraturan tata ruang yang terdapat di Kabupaten Karawang. Bukan hanya itu, Cellica juga menyalahkan kebijakan dari Pemimpin - pemimpin sebelumnya.
Dalam vidio Bupati Karawang mengungkapkan,"Meluapnya Sungai Citarum, Cibeet dan Cikalapa ini bukan hanya dari tingginya intensitas curah hujan saat ini, tapi karena ulah manusia salah satunya adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh saya Pemerintah Daerah dan kebijakan lama- lama,"ungkap Cellica di dalam Video yang berdurasi 30 detik tersebut.
Selain itu Cellica mengungkapkan, meminta bantuan kepada semua pihak, terkait musibah banjir yang terdampak kepada masyarakat.
"Yuk kita bareng - bareng dari pada saling menyalahkan dengan terjadinya semua ini"ungkap Cellica.
Heigel Yousuf,.S.H pemerhati kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, mengomentari apa yang di ungkapkan Cellica, heigel Yousuf S.H, menyayangkan sikap Cellica yang seolah mengaku salah tapi tidak merasa salah tersebut.
Bahkan Heigel mengatakan Cellica masih seperti anak – anak, sebagai seorang pimpinan tertinggi di Kabupaten seharusnya bertanggung jawab atas semua yang terjadi.
Asep Agustian S.H.M.H ketika di temui di ruang kerja, terkait ungkapan Bupati karawang. Mengatakan. “ Maaf saya tidak membela Cellica dan saya hanya orang biasa.”
Asep Agustian mengungkapkan, boleh-boleh saja investor mau berinvestasi di Kabupaten Karawang dan itu nggak menutup kemungkinan siapapun dia. Tapi Tolong agar supaya bisa mengikuti peraturan dan aturan yang ada di Kabupaten Karawang, terkait masalah izin-izin itu yang ditempuh bukan Pulus. Kenapa izin yang harus ditempuh, biar tidak berdampak pada masyarakat. Karena dampak yang akan terjadi pada masyarakat bukan pada saat tahun ini, tapi juga di tahun tahun mendatang.
masyarakat hidup dari generasi ke generasi dani nanti akan menyalahkan kepada pimpinan sebelumnya. Kepemimpinan yang sebelumnya seperti itu, bukan untuk saling menyalahkan.
Lanjut, “ cobalah Tolong jangan selalu menyalahkan, bukan saya membela Bupati. Emang Bupati tahu tentang kontur tanah. Tentang izin yang seperti apa?, Semuanya yang mengetahui permasalam tersebut ada pada di bawahan dalam hal ini dinas terkait. . Seharusnya ada bagian hukum nya, ada bagian pemetaannya, ada bagian survei nya, ada bagian kajian-kajian nya. Dimana semuanya ini.” enggak kajian-kajian itu.
Jangan apa-apa yang disalahkan Kepada Bupati, apa-apa salahkan kepada wakil bupati, apa-apa salahkan kepada Sekda.” Ungkapnya.
Dalam memimpin Bupati berkerja bukan sendiri, kekuatannya ada bersama-sama. Bupati bertanggung jawab betul nama bupati bertanggung jawab.
Solusinya dalam permasalahan ini, Kumpulkan semua elemen dari tingkat masyarakat kurang mampu, dari tingkatan masyarakat termiskin sekalipun, sampai masyarakat yang memiliki Jabatan. Harus dibawa ajak bicara, Jangan menganggap kepada orang yang kecil itu bodoh. Jangan menganggap orang yang tidak mampu selalu tidak punya pemikiran. Ajak mereka sama-sama duduk dan berdiskusi.
Menurut Asep Agustian, Dari vidio yang dilihatnya, orang yang duduk dalam rapat dengan Bupati adalah orang orang pintar, pintar beri keterangan,pintar mengkritik.
Yang hanya Mendengarkan seperti radio radio butut. Akhirnya mereka akan mengerti apa yang disampaikan oleh Bupati. Yang akhirnya ada proyek. nih ada gambarnya. Nanti saya minta Kepada Bupati, Panggil duduk bersama sama. Siapa siapa yang akan di beri proyek tersebut.” Pangkasnya.
( YD).