By : Yerrydewa.
Pemerintah tahun ini kembali memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada Keluarga Penerima Manfaat ( KPM).
Endang kepala Desa Mulya Jaya kec Kutawaluya mengadakan silahturahmi buka bersama dengan para awak media. Bertempat di halaman kantor Desa Mulya Jaya. ( 22/04/21 ).
silahturahmi ini di gelar setelah pemerintah desa Mulya Jaya selesai memberikan bantuan langsung tunai ( BLT ) kepada 173 KPM dengan nilai Rp 300 ribu rupiah per KPM di desa Mulya Jaya Kec Kutawaluya.
Endang Kepala Desa Mulya Jaya terkenal dengan julukan Macan Kumbang mengatakan, tujuan diundang pada media ke desa Mulya Jaya, Pertama saya ingin silaturahmi kepada awak media karena semenjak kejadian gugurnya menjadi calon Bupati nggak pernah berkumpul dengan awak media dan baru pada kesempatan ini, kita dapat berkumpul.
yang kedua ingin diwakili dan di saksikan oleh para media bahwa sesuai aturan pemerintah terkait kucuran dana desa, jumlah Keluarga Penerima Manfaat di Mulia Jaya 173 KPM dengan total Rp300 per KPM ,Alhamdulillah tadi sudah dibagikan dengan lancar dan sukses. mereka datang semua, dan pemberian BLT tepat sasaran sesuai kriteria penerima BLT. " Ungkapnya.
Lanjut, Alhamdulillah media dapat menyaksikan dan mudah-mudahan hari ini penyerahan BLT kepada KPM dapat bermanfaat bagi mereka yang menerima.
Untuk memenuhi unsur Transparansi dalam pembagian BLT, pemerintah desa Mulya Jaya mengundang para awak media se kabupaten Karawang.
jika dihitung nilai anggara BLT untu KPM sebanyak 51.900.000 . BLT tersebut di berikan langsung kepada KPM tanpa ada potongan.
Untuk anggaran publikasi dan oprasional sosial contor pemerintah desa Mulya Jaya menggunakan anggaran murni dari Kepala Desa.
menurut Endang, awak media bukan "Jurik", bukan hal yang harus ditakuti. Sebagai sosial contor media berperan penting dalam pembangun Negara. Untuk itu Saya ( Kepala desa ) menerima Awak Media 24 jam untuk bertukar pikiran.
Hal tersebut dilakukan untuk menjadi kepala desa yang lebih amanah dan bertanggung jawab terhadap masyarakatnya. Tidak dikatakan kepala desa makan uang rakyat. " pangkasnya.
( Yerrydewa )
