By: Basril Basir.
Editor : Yerrydewa
Padang, Suara Kita News
Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono minta aktifitas usaha di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) diperkuat, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya nelayan tradisional dan anak buah kapal (SBK).
" Yang jadi pikiran saya, bagaimana nilai tukar produk nelayan lebih baik dan kesejahteraan meningkat. Untuk itu industri perikanan perlu didorong, sarana/prasarana diperbaiki, ujarnya ketika berkunjung ke PPS Bungus Rabu (2/6/2021).
Pada kesempatan itu Menteri Sakti mengemukakan harapannya, agar produktifitas usaha bisa lebih ditingkatkan sehingga nilai ekonomi yang dihasilkan bisa lebih besar.
Dia juga mengarahkan agar didorong tumbuhnya usaha-usaha baru, sebab potensi perikanan di lokasi penangkapan para nelayan di Sumatera Barat sangat besar. Salah satu komoditas yang banyak adalah ikan tuna.
Saat ini hanya terdapat satu unit pengelolaan ikan (UPI) di pelabuhan perikanan yang beroperasi sejak puluhan tahun tersebut.
Produksinya berupa tuna steak, tuna saku, belly tuna hingga tetelan untuk ekspor dengan kapasitas pruduksi 20 ton bahan baku perhari.
Untuk mendukung geliat subsektor perikanan di Sumatera Barat, Menteri Sakti juga meminta jajarannya membangun eko sistem pelabuhan menjadi lebih hidup. Salah satu yang perlu disiapkan adalah coldstorage untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan dan menjaga kualitasnya.
Volume produksi perikana di PPS Bungus pada tahun 2020 sebanyak 4.776.149 kg dengan nilai 111,02 miliar. Sementara nilai ekspor ikan tuna dalam kurun waktu 2016-2019 sebesar Rp 32 miliar.
Di samping melengkapi sarana dan prasarana pelabuhan, Menteri Sakti juga mendorong jajarannya memperkuat riset yang tujuannya untuk menambah jumlah produksi dan kualitas produk perikanan yang dihasilkan.
Dikatakan, di PPS Bungus juga terdapat UPTKKP yang fokus pada kegiatan riset untuk kepentingan edukasi. Seharusnya riset itu juga untuk kepentingan ekonomi, bukan hanya sebatas edukasi. " Riset lebih riil untuk kepentingan ekonomi, bukan sebatas edukasi, " ujarnya.
Walikota Padang Hendri Septa yang mendampingi Menteri KP dalam kunjungan ke PPS Bungus itu mengatakan, Menteri Sakti ternyata punya perhatian serius terhadap nelayan tradisional di PPS Bungus.
Buktinya dia memberi bantuan Rp 3 miliar untuk pembelian alat tangkap ikan berupa jaring untuk 100 kapal nelayan di PPS Bungus, ujar Walikota Padang. (**)