By: Basril Basir
Editor : Yerrydewa
Sumbar - Suara Kita News
KALAU orang biasa meminta sumbangan dana atau seorang Ketua Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) yang meminta sumbangan uang pada warganya, itu hal biasa.
Tapi kalau Pejabat yang meminta-minta sumbangan dana seperti Menteri atau Kepala Daerah Bupati atau Walikota serta Gubernur sekalipun yang meminta-minta sumbangan dana, urusannya jadi runyam.
Itulah yang dialami Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah.
Kasusaya membuat heboh tidak saja "urang-urang awak di kampuang", tapi juga "urang-urang awak" yang banyak di perantauan.
Bahkan mungkin, Kursi jabatan Mahyeldi-pun jadi ikut bergoyang akibat kasus ini yang sudah masuk ke aparat kepolisian.
Apakah kasus ini akan membuat Mahyeldi lengser dari jabatannya ataukah dia akan jadi pesakitan di depan meja hijau???.
Semuanya tergantung hasil penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian yang tampaknya juga getol menyelidiki kasus " Surat Sakti" Gubernur Sumbar ini.
Kasus yang menghebohkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dan masyarakat, khususnya Kota Padang ini, berawal dari adanya laporan masyarakat.
Masyarakat curiga atas beredarnya surat yang ditanda-tangani Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.