Pernyataan Bijak Seorang Acep Jamhuri Menjelaskan Maksud Wapres Terkait Kemiskinan Ekstrim. -->

Kategori Berita

Pernyataan Bijak Seorang Acep Jamhuri Menjelaskan Maksud Wapres Terkait Kemiskinan Ekstrim.

Tuesday 5 October 2021, October 05, 2021


By : Taopik
Editor : Yerrydewa.

Karawang - Suara Kita News.

Sekda Karawang, Acep Jamhuri mengklarifikasi jika ucapan Wapres RI, Ma’ruf Amin soal Karawang lima kabupaten/kota dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Jabar jangan ditelan sebagai data tunggal yang pasti benar sesuai asumsi yang meluas di publik.

Acep menyebut saat ini wapres memang membetuk tim khusus percepatan penanganan kemisikinan. Acep menyebutan penyebutan lima/kabupaten kota, termasuk salah satunya Karawang, Acep nilai dalam kerangka karena lima kabupaten/kota ini memiliki kepala daerah yang responsif sehingga ke depan bisa mangakselerasi kebijakan yang akan digulirkan wapres dengan cepat.

“Beliau (stafsus Wapres-red) memilih Karawang, Indramayu, Kabupaten Bandung, Cianjur dan Purwakarta. Lima kabupaten, ini dianggap kepala daerah respon dan keberpihakan terhadap bagaimana skenario penanggulangan kemiskinan. Kalau dilihat data BPS Jabar, jelas banyak daerah yang lebih tinggi angkanya dibandingkan dengan Karawang,” kata Acep.

Bahkan jika merujuk ke data BPS Jawa Barat, Acep menyebut, tingkat angka kemisikinan Karawang 8,26 persen dia tas Kabupaten Purwakarta. Bahkan ada daerah lain yang lebih tinggi, semisalnya Tasikmalaya diangka 11,10 persen, belum lagi Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Bandung Barat, yang kata Acep tak lebih baik dari Karawang.
 
“Kalau menilai Karawang tingkat kemiskinan ekstrem itu salah. Bukan seperti itu, tidak terlalu ektrem Karawang. Coba lihat data dari BPS Jawa Barat agar jelas,” kata Sekda.

Sebaliknya, Acep menyebut justru percepatan penanggulangan kemiskinan Karawang dinilai baik. Sejak tahun 2019 dan 2020 kondisi tengah pandemi covid-19 ada kenaikan IPM.

“Hubungan Bupati dan pusat bagus. Jadi tim mau datang ke Karawang tangani kemiskinan bukan karena masuk lima besar daerah miskin. Kita harus lihat dulu datanya. Tolong klarifikasi dulu jangan sampai membuat gaduh, ” jelas Sekda.

TerPopuler