By : Red
Editor : Yerrydewa
Karawang - Suara Kita News
jembatan adalah sarana untuk mendukung kelancaran arus lalu
lintas dan perkembangan bagi kawasan disekitar pada bidang ekonomi, sosial dan budaya, sehingga dapat mendorong tingkat pelayanan
terhadap masyarakat yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, mewujudkan keseimbangan dan pemerataan.
Kehadiran
Jembatan KW 6 Kabupaten Karawang sangat dinanti nanti oleh masyarakat sebagai
sarana pendukung kelancaran arus lalu lintas. Belum lama ini jembatan KW 6
selasai dibangun dan di resmikan oleh para pejabat diantaranya Bupati Karawang,
Sekda, Dan Pejabat PUPR. Peresmian jembatan KW 6 diselenggarakan dengan meriah,
ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Karawang di saksikan Para Pejabat
Pemkab Karawang.
Tapi
sangat disayangkan baru kurang lebih sebulan jembatan KW 6 amblas dan retak.
Hal tersebut merupakan tamparan Bagi Bupati Karawang, Pasalnya jembatan yang dibangun menggunakan
APBD senilai 10,5 Milyar tersebut kondisinya Amblas.
Amblasnya
jembatan tersebut menjadi perhatian dan
tanggapan publik dan pemberitaan di
media. Salah satunya tanggapan dari Dewan Komisi III DPRD Karawang Mengatakan,”
Permasalahan jembatan KW 6 yang Ambles,
jangan dibesar besarkan”.
Perkataan
anggota dewan ( wakil Rakyat ) tersebut mendapat tanggapan dari Asep Agustian permerhati
politik serta dewan pakar Karawang.
Asep
agustian mengatakan, Pemasalahan amblasnya jembatan KW 6 ini untuk kepentingan
masyarakat, yang membayar pajak . maka untuk kepentingan masyarakat di
bangunlah jembatan KW 6 dengan anggaran APBD. Seharusnya wakil rakyat itu harus
jeli dalam pengawasan. Begitu ada kejadian pertanyaanya, dimana Wakil rakyat. Lalu
kenapa di ungkapakan ( Wakil rakyat ) permasalahan ini jangan dibesar besarkan.
Ada apa dengan ini ?, Tanya Asep Agustian. Selasa ( 18/01/2021)
Menurut
Asep Agustian tidak pantas seorang anggota dewan berbicara seperti itu !. Jembatan
KW 6 ini sangat diharapkan oleh masyarakat, tetapi hasilnya tidak dapat
digunakan. Jadi jangan asal berbicara, Anda seorang wakil rakyat.
Seharusnya
sebagai garda terdepan wakil rakyat itu lebih tahu, jangan setelah kejadian
baru datang. Dimanakah wakil Rakyat ?.
Selain
itu Asep agustan mempertanyakan, setiap pembangunan pasti ada pengawasan dari PUPR, apalagi
pembangunan jembatan KW 6 yang merupakan mega proyek. Selama
ini pengawasan dari dinas PUPR
terkait jembatan KW 6, kemana. Kenapa bisa jembatan ambles.
Menurutnya
jika pengawasan dilakukan secara oktimal dari dinas PUPR, mungkin kondisi
jembatan KW 6 tidak akan ambles. Bagaimana dinas PUPR dalam melaksanakan
pengawasan terhadap jembatan KW 6 sehingga jembatan tersebut ambles.” Tuturnya.